Rabu, 09 Oktober 2013



Meraih Cinta Allah Dunia dan Akhirat

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al-Baqarah:165).

Cinta adalah sebuah anugerah dari Allah yang mewarnai hidup manusia. Cinta membuat manusia bisa berbuat apa saja. Sebesar apapun resikonya mereka akan tetap maju tanpa memperhatikan aral yang melintang. Hakikat sebuah cinta yang sebenarnya adalah Allah. Ketika kita menyukai seseorang itu hanyalah cinta yang bersifat fana dan akan sirna seiring dengan berjalannya masa. Tapi cinta kepada Allah akan kekal abadi sampai akhir zaman. Ketika saudara-saudara kita mengatakan cinta hanya kepada Allah, berarti mereka telah berikrar dan berkomitmen selalu menyertakan Allah dalam setiap detik dalam hidupnya, kemanapun dan dimanapun ia berada.  Allah SWT berjanji dengan janji yang pasti ditepati, dalam Al-Qur'an : "Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang bertaubat dan orang yang mensucikan dirinya...." didalam ayat lain : "Amat sangat beruntung, sukses, menang, orang yang mensucikan jiwanya dan merugi orang yang mengotorinya...". Dengan kata lain : Apapun..., yang membuat kita bisa bertaubat itu adalah Rizki, karunia, jalan menuju cinta Allah. Apapun kejadiannya, yang membuat kita bisa bertaubat itu semua adalah jalan untuk mendapat cinta Allah. Kejadian apapun, sepahit apapun, segetir apapun yang membuat kita semakin bersih maka itu adalah nikmat dari Allah, Karunia yang membuat kita bisa termasuk orang yang dicintai Allah. Jangan sibuk melihat kemudahan, kelapangan, pujian, penghargaan, mendapatkan apa yang kita inginkan, mencapai apa yang kita sukai belum tentu nikmat, itu belum tentu jalan untuk mendapat cinta Allah. 

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari tentunya kita melakukan banyak kesalahan dan dosa. Jika kita bersungguh-sungguh dalm meraih cinta Allah, akan senantiasa beristighfar dan bertaubat terhadap semua dosa yang diperbuat. Yang patut kita ingat "APAPUN YANG MEMBUAT KITA SEMAKIN BISA TAUBAT, APAPUN YANG MEMBUAT KITA SEMAKIN BERSIH ADALAH JALAN UNTUK MENDAPATKAN CINTA ALLAH...!!!". Jadi, taubat adalah salah satu jalan untuk meraih cinta Allah di dunia dan di Akhirat. 

Sedangkan dalam hadis Nabi dijelaskan bahwasannya orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :

(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain

(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan

(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.

Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Allah SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Allah Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Allah SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Allah SWT daripada perintah yang lain.

Dalam kisah-kisah yang lain disebutkan Sesungguhnya di antara sebab yang bisa mendatangkan kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah membaca al Qur`an dengan khusyu' dan berusaha memahaminya. Sehingga tidak mengherankan, apabila kedekatan dengan al Qur`an merupakan perwujudan ibadah yang bisa mendatangkan cinta Allah. Para salafush-shalih, ketika membaca al Qur`an, mereka sangat menghayati makna ini. Sehingga ketika membaca al Qur`an, seolah-olah seperti seorang perantau yang sedang membaca sebuah surat dari kekasihnya.  Al Hasan al Basri berkata,"Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menganggap al Qur`an adalah surat-surat dari Rabb mereka. Pada malam hari, mereka selalu merenunginya, dan akan berusaha mencarinya pada siang hari". Seandainya kita berpikir, sungguh ini merupakan keistimewaan yang luar biasa. Allah Yang Maha Besar, Maha Tinggi, Raja Diraja, mengkhususkan khitab (pembicaraan) dan kalamNya untuk manusia yang penuh dengan kelemahan ini. Allah memberikan kepada mereka kemuliaan untuk berbicara, berkomunikasi dengan-Nya. 

Kesimpulannya, cara-cara untuk meraih cinta Allah di dunia dan akhirat diantaranya adalah senantiasa bertaubat ketika dalam  kesesatan, dan senantiasa menjadikan al-Qur’an tidak hanya sebagai bacaan semata tetapi sebagai pedoman hidup juga yang nantinya akan menuntun kita untuh meraih cintaNya di dunia maupun di akhirat.   

-Akh Eko Siswanto-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar