Ketika Rasa Dengki Muncul Di Hati
Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baz ditanya oleh seorang wanita: “Saya ingin
bertaubat kepada Allah dari sifat hasad. Saya sudah berusaha untuk lepas
dari sifat tersebut semampu saya, namun setan senantiasa menggoda saya
untuk kembali pada sifat tersebut dalam banyak kesempatan melalui jalan
iri hati. Ketika saya iri kepada teman saya atau kepada para wanita yang
lain, lalu saya pun hasad. Saya dengar perkataan dari sahabat saya,
katanya: “tahan saja rasa irimu dan hasadmu di hati dan jangan sampai
terucap di mulut, sehingga Allah tidak menganggapnya dosa”.
Beliau menjawab:
Ya, jika anda hasad (dengki), maka
lawanlah sekuat tenaga dalam hati anda. tahan rasa hasad tersebut dan
jangan sampai anda melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat.
Jangan sampai anda memberi gangguan pada orang yang anda dengki. Baik
dengan perkataan maupun perbuatan. Mintalah kepada Allah untuk
mencondongkan hati anda dan agar tidak menjerumuskan hati anda pada
sifat yang berbahaya.
Ketika seseorang hasad namun ia tidak mewujudkannya dalam suatu aksi
maka itu tidak membuatnya berdosa selama ia tidak melakukan apa-apa.
Tidak memberi gangguan pada orang yang dihasadi dan juga tidak berusaha
menghilangkan nikmat yang ia dapatkan. Jangan bicara apapun yang dapat
merusak kehormatannya. Apapun yang anda ketahui pada dirinya maka tahan
saja dalam hati, ini tidak membuat anda berdosa.
Namun anda harus tetap waspada agar tidak mengatakan sesuatu apapun
atau melalukan apapun yang mengganggu orang yang yang anda dengki.
Terdapat hadits dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda:
“jauhilah hasad karena hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar”
Hasad itu khabits (hal tercela). Namun hasad ini pertama
kali menganggu orang yang memilikinya, hasad akan meresahkan pemiliknya
sebelum akhirnya ia membuat gangguan pada orang lain. Maka hendaknya
seorang mukmin itu senantiasa waspada terhadap sifat ini dengan terus
berdoa kepada Allah memohon ‘afiyah (keselamatan diri dari
keburukan). Seorang mukmin itu tunduk kepada Allah, demikian juga dalam
hal ini ia hendaknya merendahkan diri kepada Allah memohon untuk
dihilangkan sifat hasad ini dari hatinya. Sehingga tidak tersisa lagi
sedikit pun. Dan ketika anda merasa hasad itu akan muncul, berjuanglah
dalam hati anda untuk menahannya di dalam hati dan menahan diri untuk
tidak memberi gangguan kepada orang yang anda dengki. Baik perkataan
maupun perbuatan. Wallahul musta’an.